Senin, 18 Januari 2010

BATU BARA DALAM KOMBUR


Nelayan Batubara tak melaut
Jan 16th, 2010 by BatubaraNews 1
LIMAPULUH - Ribuan nelayan di kabupaten Batubara terancam tak melaut akibat bahan bakar minyak (BBM) menghilang di pasaran.
Kemana kami mau mengadukan nasib, siapa yang mendengarkan jeritan keluarga nelayan yang dapurnya tak berasap akibat ribuan nelayan terancam tak melaut karena sulitnya memperoleh BBM,” sebut seorang nelayan, Ruslan (52), tadi pagi.
Diakui, dirinya sudah tiga hari tak melaut karena sulit mendapatkan BBM jenis minyak tanah maupun solar di pasaran.
Apalagi jenis minyak tanah (minah) sudah dikurangi jatahnya di pangkalan, kalau pun ada harganya Rp800 ribu sampai Rp850 ribu/drum. Kalau per jerigen Rp120 ribu dan Rp4000 sampai Rp6000/liter
Namun, katanya, dirinya tetap berupaya memakai solar tetapi begitu suplai solar tiba di kios-kios tertentu, maupun SBPU setempat, terpaksa antri sebab cepat habis.
Jatah solar di Batubara bagian pantai tak mencukupi kebutuhan nelayan,” katanya.
Menurutnya, tidak lagi yang diperjuangkan. Karena, BBM hilang, kalau beli di SBPU timbul masalah karena ada larangan, sementara pendistribusian solar tak mencukupi kebutuhan nelayan.
Kami minta Pemkab Batubara memperjuangkan penambahan jatah solar setelah minyak tanah bersubsidi ditarik pemerintah,” katanya.








« Batubara banyak potensi yang dapat dikelola
Nelayan Batubara tak melaut »
Korban Berjatuhan, Jalinsum Batubara Diminta Direhabilitasi Total
Dec 31st, 2009 by BatubaraNews 2
Indrapura - Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Batubara kondisi kerusakannya semakin parah dan sangat perlu direhabilitasi secara total, tidak seperti selama ini perbaikan dengan sistim tambal sulam.
Pantauan Analisa Senin (28/12), selama ini, perbaikan Jalinsum di Batubara terlihat hanya dengan sistim tambal sulam. Akibatnya, hanya dalam waktu beberapa minggu jalur utama tersebut kembali rusak.
Paling tidak pada beberapa tempat dan kawasan, seperti Laut Tador, Tanjung Kasau, Tanjung Seri dan Sei Suka Deras di Kecamatan Sei Suka, Sipare-pare dan Indrapura di Kecamatan Air Putih, demikian juga beberapa desa di Kecamatan Limapuluh dan Talawi, selain berlobang, aspal jalan mulai berkerikil.
Demikian juga pinggir aspal, kewtinggiannya beda dengan beram dan pinggirannya. Akibatnya, pengendara banyak yang keseleo menyusul sepeda motornya terhempas di pinggir saat akan naik ke badan aspal. Selain luka lecet, para korban kakinya banyak yang bengkak dan memar.
Selain badan jalan, pemerintah juga diharapkan memperbaiki pangkal dan ujung jembatan. Kondisi aspalnya banyak yang bolong. Sama seperti perbaikan jalan, pangkal dan ujung jembatan juga diperbaiki dengan tambal sulam. Hanya beberapa lama bertahan, pangkal dan ujung jembatan tersebut kembali bolong. Pangkal dan ujung jembatan yang bolong itu kelihatan pada Titi Belok di kawasan Tanjung Seri, jembatan Sei Suka, Sipare-pare, Jembatan Putus Cinta Dame, jembatan penderk Sukaraja dan lainnya.

1 komentar: